Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus

Madrasah Aliyah Nurul Amin

Seorang mukmin sudah sepatutnya terus meminta kehadirat Allah keistiqamahan, Itulah yang kita pinta dalam shalat minimal 17 kali dalam sehari lewat doa,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)

“Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus”
(QS. Al-Fatihah : 6)

Inilah pertanda bahwa kita memerlukan untuk terus tetap istiqamah, Namun tentu dalam istiqamah ada saja kekurangan, Makanya Allah perintahkan untuk mengiringi istiqamah itu dengan perbanyak istighfar,

فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ

“Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepadaNya”
(QS. Fushshilat : 6)

Ini menunjukkan bahwa dalam menempuh jalan yang lurus dan istiqamah di atasnya pasti ada kekurangan.

Dari Abu Dzar dan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan ikutilah setiap kejelekan dengan kebaikan, niscaya kejelekan tersebut akan terhapus dengan kebaikan yang di lakukan, Lalu berakhlaklah pada manusia dengan akhlak yang mulia”
(HR. Tirmidzi, Ahmad)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَدِّدُوا وَقَارِبُوا

“Istiqamahlah dalam perkataan, amalan dan niat, Kalau tidak mampu ideal, dekatilah yang ideal”
(HR. Bukhari, Muslim)

Ada nasehat dari orang bijak yang patut untuk kita renungkan agar kita tetap istiqamah senantiasa melakukan perubahan dan perbaikan agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,

غايتي ليست أحسن من غيري
بل أحسن من نفسي الماضي

“Tujuanku bukanlah menjadi lebih baik dari orang lain, tapi menjadi lebih baik dari diriku yang kemarin”

إذا أبصرت العين الشهوة
عمي القلب عن العواقب

“Jika mata yang melihat di penuhi oleh hawa nafsu, maka hati akan buta oleh apa yang ia perbuat”

عَنْ عَلِيِّى بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنَ الْقُلُوْبِ قَلَّبَ إِلاَّ وَلَهُ سَحَابَةٌ كَسَحَابَةِ الْقَمَرِ، بَيْنَمَا الْقَمَرُ مضئى إِذْ عَلَتْهُ سَحَابَةٌ فَأَظْلَمَ، إِذْ تَجَلَّتْ عَنْهُ فَأَضَاءَ (البخارى ومسلم

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tiada satu hati pun yang bergerak kecuali di selimuti kabut, seperti awan kabut menutupi purnama. Walaupun bulan bercahaya, tetapi karena ia tertutup awan, maka ia menjadi gelap, dan ketika awannya pergi menyingkir, purnamapun bersinar terang kembali”
(HR. Bukhari, Muslim)

Semoga Allah senantiasa mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah.

Semoga bermanfaat..

by Sukar

Bagikan:

Baca Juga