Sosialisasi Review Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah ( KOM) Tahun Pelajaran 2024 / 2025 Oleh Pengawas MA Kabupaten Lumajang

Kelompok Kerja Madrasah Aliyah se Kabupaten Lumajang mengadakan Sosialisasi Review penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah ( KOM) Tahun 2024 / 2025 yang disampaikan Oleh Pengawas MA Kabupaten Lumajang yang bertempat di MAN Lumajang pada hari Kamis 30 Mei 2024 yang dimulai jam 08.00 s/d 12.00.

Sosilisasi ini dibagi menjadi dua gelombang karena jumlah lembaga Aliyah berjumlah lebih dari 80 lembaga dan wajib dihadiri oleh Kepala Madrasah dan waka Kurikulum . Dalam hal ini yang hadir dari MA Nurul Amin adalah Ustadz Su’udi, sekaku kepala Madrasah, dan ustadzah Nurul Istiqomah, selaku waka Kurikulum.

Bapak Edi Nanang Sofyan Hadi, Selaku Ketua KKM MA Kabupaten Lumajang menyampaikan pentingnya Kurikulum dalam lembaga, untuk itu berharap kepada pengawas bisa memberikan pendampingan maksimal agar kurikulum bisa berkwalitas untuk kemajuan Lembaga kedepan.

“Lembaga MA Kabupaten Lumajang selalu mengawali penyelesaian dokumen Kurikulum lebih awal dari daerah lain dan itu semua sudah diketehui oleh Kamwil Surabaya bahwa Madrasah Aliyah Lumajang mendapatkan Aplous dari beliau “, dawuhnya beliau.

Umy Luluk, salah satu pengawas MA sebagai pemateri pertama memberikan gambaran pentingnya perubahan kurikulum dalam setiap masa dengan cara disajikan gambar untuk di analisa bersama, sehingga dari analisa gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pentingnya perubahan Kurikulum sesuai dengan perkembangangn zaman.

Aba Arifi, sebagai Pemateri kedua sekaligus sebagai Pengawas MA Nurul Amin menyampaikan bahwa ” Banyak lembaga yang telah melaksanakan kurikulum meedeka tapi tidak membuat modul proyek, maka yang perlu dilakukan oleh lembaga dalam P5 PPRA adalah:

  1. Membentuk Tim Fasilitator
    Tim Fasilitator ini harus merencanakan, menjalankan, dan mengevakuasi proyek yang telah dbuat.
    2 mengidentifikasi tingkat kesiapan lembaga dalam menjalankan Proyek.
    Tim mengidentifikasi kesiapan lembaga untuk melaksanakan proyek dengan cara pendekatan pembelajaran, yang mana peserta didik mengeksplorasi masalah untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi.
  2. Menentukan dimensi dan tema
    Tim fasilitator menentukan fokus dimensi dan juga bertanggung jawab merancang jumlah proyek serta mengalokasi waktu. Dimensi dan tema dapat disesuaikan dengan kondisi lembaga.
  3. Menyusun modul proyek.
    Tim menyusun dokumen yang berisi tujuan, langkah – langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang diperlukan.
  4. Merancang strategi pelaporan proyek.
    Tahapan terakhir ini tim diharapkan merencanakan strategi pengelolaan dan pelaporan hasil proyek yang telah disusun.

Semoga pelaksaan sosialisasi hari ini bisa menjadi ilmu yang mamfaat barokah untuk kemajuan lembaga dimasa yang akan datang aamiin

By. Admin

Bagikan:

Baca Juga