Keutamaan Puasa Sunnah Arafah

Keutamaan Puasa Sunnah Arafah: Meraih Ampunan Dosa Setahun Penuh
Puasa Sunnah Arafah adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah bagi para jamaah haji. Keutamaannya yang luar biasa menjadikan puasa ini sangat dinanti-nantikan oleh kaum muslimin untuk meraih pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Landasan Syariat dan Dalilnya
Anjuran puasa Arafah ini memiliki dasar yang kuat dalam sunnah Rasulullah SAW. Salah satu hadis yang paling sering dikutip adalah:
Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” (HR. Muslim)
Hadis ini secara gamblang menunjukkan betapa besarnya keutamaan puasa Arafah. Ia tidak hanya menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, tetapi juga dosa-dosa yang mungkin akan dilakukan di masa mendatang. Tentu saja, ampunan ini dengan izin Allah dan dengan syarat bahwa dosa-dosa tersebut adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar yang membutuhkan taubat nashuha.
Mengapa Disebut Arafah?
Nama “Arafah” merujuk pada padang Arafah, sebuah bukit dan dataran luas di sebelah timur Makkah, tempat para jamaah haji melaksanakan rukun wukuf. Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji, di mana jutaan umat Islam berkumpul, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah. Puasa ini dinamakan demikian untuk mengaitkan kaum muslimin yang tidak berhaji dengan semangat dan keberkahan hari Arafah.
Keutamaan yang Spesifik:

  • Penghapus Dosa Dua Tahun: Ini adalah keutamaan utama yang disebutkan dalam hadis di atas. Puasa Arafah memiliki kekuatan spiritual untuk membersihkan catatan amal dari dosa-dosa kecil selama dua tahun (satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang). Ini adalah karunia yang sangat besar dari Allah SWT.
  • Hari Pembebasan dari Neraka: Hari Arafah adalah hari di mana Allah SWT paling banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka. Meskipun hadis ini umumnya merujuk pada mereka yang berwukuf, sebagian ulama juga mengaitkan keberkahan ini dengan mereka yang berpuasa Arafah di luar haji. Rasulullah SAW bersabda:
    “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari api neraka lebih banyak dari hari Arafah.” (HR. Muslim)
  • Hari Dikabulkannya Doa: Hari Arafah juga merupakan hari di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan. Oleh karena itu, selain berpuasa, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir pada hari tersebut.
  • Menyelaraskan Diri dengan Jamaah Haji: Meskipun tidak berada di Makkah, dengan berpuasa Arafah, seorang muslim turut merasakan atmosfer spiritual yang sama dengan jutaan jamaah haji yang sedang berwukuf. Ini adalah bentuk persatuan umat Islam dalam ibadah.
    Waktu Pelaksanaan
    Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Penting untuk memastikan penentuan tanggal ini sesuai dengan penetapan hari raya Idul Adha di wilayah masing-masing, yang umumnya mengikuti keputusan pemerintah atau otoritas keagamaan setempat.
    Niat Puasa Arafah
    Niat puasa Arafah, sebagaimana puasa sunnah lainnya, cukup dalam hati. Namun, disunnahkan untuk melafazkan niat untuk menguatkan tekad. Niatnya adalah:
    “Nawaitu shauma ‘Arafata sunnatan lillahi ta’ala.”
    (Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala).
    Kesimpulan
    Puasa Sunnah Arafah adalah kesempatan emas bagi setiap muslim untuk membersihkan diri dari dosa, meraih ampunan Allah, dan meningkatkan ketakwaan. Dengan memahami keutamaan dan melaksanakannya dengan ikhlas, semoga kita semua dapat meraih pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini setiap tahunnya.

by Siti Fatimah

Bagikan:

Tags

Baca Juga