Karya Puisi ( Runtuh Dalam Sunyi ) oleh Angga Ardiansah Kelas XII IPA

“Runtuh Dalam Sunyi”

Aku pernah menjadi altar doa,
tempat kau letakkan janji dan luka.
Kita merapal masa depan dengan jemari gemetar,
tapi kau sudahi dengan senyap yang kasar.

Dalam diam kau retas tali percaya,
meninggalkan hatiku—tak berdaya.
Kata-katamu: manis beracun,
seperti mawar hitam dalam pelukan musim.

Aku tak marah,
tapi di dalamku telah mati banyak hal.
Cinta yang dulu bersinar,
kini tinggal bara yang enggan padam.

Kupeluk sepi seperti sahabat,
di lorong batin yang sunyi dan sesat.
Tak ada lentera,
hanya bayang-bayangmu—menjelma doa yang sia-sia.

Waktu tak menyembuhkan,
ia hanya mengajarkan cara berdarah tanpa terlihat.
Terkadang, aku ingin menghapus namamu
dari nadi yang masih menyebutmu dengan rindu.

Satu per satu makna runtuh,
seperti candi yang disembah tapi dilupakan.
Dan aku—tinggal reruntuhan,
yang mencoba menjadi puing yang kuat.

by Siti Alisya

Bagikan:

Tags

Baca Juga