Kegiatan “Mempererat Solidaritas: Kepala MA Se-Kecamatan Jatiroto Ziarah Bersama Keliling Madura” merupakan sebuah inisiatif yang dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat hubungan antar lembaga pendidikan, serta meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para kepala Madrasah Aliyah (MA) di wilayah tersebut.
Kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan ruang bagi para kepala MA untuk saling berkenalan, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kerja sama di antara lembaga pendidikan yang pimpin mereka.
Dengan demikian, solidaritas antar kepala sekolah akan semakin terjaga, yang tentunya berdampak baik pada kualitas pendidikan di Madrasah Aliyah.
Kegiatan ziarah ini bukan sekedar perjalanan spiritual, namun juga memiliki makna penting dalam membangun semangat kebersamaan di antara para kepala MA.
Dalam perjalanan bersama ini, para kepala MA dapat berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi yang dihadapi dalam mengelola madrasah masing-masing. Kolaborasi dan kerja sama antar madrasah diharapkan semakin solid, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Agenda utama dari kegiatan ini adalah melakukan ziarah ke makam Para Wali yang ada di Madura yakni, Makam Syaikhona Kholil Bangkalan, makam bantu ampar, makam Sayyid yusuf Sumenep, Api tak kunjung padam, Pesarean Joko Tarup dan terakhir Asta tinggi Sumenep, Selain ziarah ke makam para wali kami juga berkunjung ke salah satu destinasi wisata yg ada di Sumenep yakni Gili Iyang yang menjadi pulau dengan oksigen terbaik no 2 di Dunia.
Kegiatan ini diikuti oleh 5 lembaga MA yang ada di Kecamatan Jatiroto yakni: MA Miftahul Ulum 1, MA Miftahul Ulum 2, MA Roudatul Jadid, MA Bustanul Ulum dan MA. Nurul Amin.
Sepanjang perjalanan, para kepala MA mempunyai kesempatan untuk berdiskusi secara informal tentang berbagai isu yang dihadapi masing-masing madrasah. Mulai dari tantangan dalam pengelolaan kurikulum, pengembangan keterampilan siswa, hingga pemanfaatan teknologi dalam proses belajar
Kegiatan ziarah bersama ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam mempererat hubungan antar kepala MA, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang bagi pengembangan pendidikan di Madura. Semakin eratnya solidaritas antar madrasah dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih besar, seperti penyelenggaraan pelatihan bersama bagi guru, pertukaran siswa, atau bahkan pengembangan kurikulum berbasis lokal yang lebih relevan.
by Sintiya Nuriyanti