NILAI SEORANG IBU DI HADAPAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

Sajian hati
Selasa ini, 24 Oktober 2023

Berbakti kepada kedua orang tua adalah hal yang diwajibkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, mengingat Allah subhanahu Wa ta’ala menyamakan hukum bersyukur kepada Allah wajib pula bersyukur kepada kedua orang tuanya. Dalam hal kebaktian terhadap orang tua maka seorang ibu harus lebih diprioritaskan oleh seorang anak mengingat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengulanginya sebanyak tiga kali pada saat seseorang memberikan pertanyaan tentang pastinya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Diprioritaskan dalam hadis tersebut adalah ibumu ibumu ibumu. Makna hadits yang pertama ibumu yang dikhususkan dikarenakan yang telah mengandung dengan penuh kelemahan pada fisiknya, ibumu untuk yang kedua nabi mengulanginya dikarenakan proses melahirkan yang sangat luar biasa antara hidup dan mati, ibumu untuk yang ketiga kali nabi mengulanginya dikarenakan telah menyusui anaknya selama 2 tahun yang tidak mudah itu dilakukan kecuali seorang ibu terhadap anaknya. Maka apabila seseorang Ibu berdoa kepada Allah ta’ala untuk anaknya pasti Allah ta’ala akan mengabulkannya mengingat keridhaan Allah ada pada keduanya terutama ibu. Banyak orang-orang wali minta mendapatkan keberkahan dari doa seorang ibu sehingga derajatnya diangkat oleh Allah ta’ala salah satunya adalah Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi pengarang kitab maulid simtudduror.

Al-Hab Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi mempunyai makam yang tinggi dikarenakan kuatnya kebaktian serta hormat beliau kepada sang ibu, bahkan beliau tidak merasa memiliki harta atau pun barang yang berharga selagi ibu beliau masih hidup padahal Al-Habib Ali memiliki harta yang barokah dan melimpah, semua yang beliau miliki dimanfaatkan untuk membuat sang ibu ridho dan gembira.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺒﺸﻲ : ﻣﺎ ﺃﺣﺴﺐ ﺍﻧﺎ ﻣﻌﻲ ﺷﻴﺊ ﺍﻭ ﺃﻣﻠﻚ ﺷﻴﺊ ﻭﺃﻣﻲ ﻓﻲ ﻗﻴﺪ ﺍﻟﺤﻴﺎﻩ ﻓﻤﺎ ﺍﻣﻠﻚ ﻛﻠﻪ ﺣﻘﻬﺎ

Al-Habib Ali Al-Habsyi berkata: “Aku tidak merasa memiliki sesuatu atau merasa mempunyai hak atas diriku selagi ibu masih hidup, karena yang aku miliki semuanya adalah milik ibuku.”

Sebuah pelajaran yang berharga, di zaman ini banyak anak-anak yang sangat pelit terhadap orang tuanya dan merasa berat jika ingin memberikan sebagian uangnya atau sesuatu, tapi jika ia memberi teman dekat atau istrinya ia tanpa perhitungan.

Ketahuilah bahwa apa yang kita berikan kepada orang tua adalah hutang yang akan Allah bayar berlipat ganda apalagi ketika orang tua kita telah tiada. Bahkan Allah akan mempersiapkan anak-anak kita yang akan berbakti pada kita.

ﺍﻟﺒِﺮُّ ﺳَﻠَﻒ

Berbakti itu adalah laksana hutang

ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪِﻳﻦُ ﺗُﺪَﺍﻥ

Sebagai mana engkau mengutangi maka dengan hal itu engkau akan di bayar.

Jika memberi hutang kebaikan maka akan di bayar kebaikan yang lebih. Jika kau meberikan kejelekan pada orang tua maka hutang kejelekan dan rasa pelit itu akan di bayarkan padamu oleh anak-anakmu.

Apakah kita tidak takut di masa kita tua & lemah serta tidak mampu melakukan apa-apa, kemudian datang anak-anak kita dengan sifat yang jelek dan mencemoohkan kita, tidak mau melayani kita, tidak mau memberikan sedikit uangnya pada kita yang lemah dan sangat perlu bantuan, atau tidak kah kita takut jika anak-anak kita memberi kita uang yang sangat sedikit dengan lisan yang selalu mencelah kita dan mengatakan kepada kita.

Yakinlah. Kebahagian anda dunia akhirat atas kadar memasrahkannya semua yang kita miliki pada orang tua maka atas kadar itu juga derajat kita di sisi Allah..

Dalam suatu kesempatan, Al Habib Ali Al Habsy berkata:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺒﺸﻲ :

ﻟﻮ ﺇﺩﻋﺖ ﺃﻣﻲ ﺭﻗﻲ ﻭﺧﺮﺟﺖ ﻭﺑﺎﻋﺘﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻣﺎﺑﺎﺃﻧﻜﺮ

Andaikata ibuku mengatakan kepada orang bahwa aku adalah hamba sahayanya yang bisa diperjualbelikan sebagaimana layaknya budak belian, kemudian beliau keluar membawaku ke pasar budak, dan menjualku disana, maka sungguh sedikit pun aku tidak akan membantah dan mengingkarinya dan banyak lagi yang terjadi terhadap wali-wali Allah berkat bakti kepada orang tuanya terutama ibunya
Semoga saja hati pagi ini dapat memberikan peluang pada hati kita betapa pentingnya berbakti kepada keduanya terutama ibu karena suatu hari kelak anak akan berbuat sama terhadap orang tuanya sebagaimana orang tuanya berbuat terhadap kedua orang tuanya.

Semuga bermanfaat wal barakah

By Sukar, S.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *