Sabtu, 07 Oktober 2023
Sampah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap aktivitas kehidupan. Baik aktivitas di pabrik, pasar, rumah, dan bahkan aktivitas di Madrasah Aliyah. Sampah merupakan bahan sisa atau bahan habis pakai yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Sehingga orang cenderung membuangnya.
Sampah yang dibuang dapat berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang dapat terurai dengan bantuan mikroorganisme. Sampah organik bisa berupa sisa makanan, sisa sayuran, ataupun dedaunan yang berjatuhan. Sementara sampah anorganik yaitu sampah yang tidak dapat terurai dan kalaupun terurai membutuhkan waktu yang sangat lama, bisa puluhan atau bahkan ratusan tahun baru dapat terurai. Sampah anorganik bisa berupa sampah plastik kemasan makanan dan minuman, Styrofoam, pecahan kaca, dan lain-lain.
Lingkungan Madrasah Aliyah Nurul Amin merupakan tempat manusia beraktivitas, berkumpul dengan tujuan menuntut ilmu. Aktivitas ini tentunya memicu timbulnya sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah organik yang bisa dijumpai di madrasah berupa sisa makanan dan minuman, daun-daun kering yang berjatuhan yang berasal dari pohon-pohon di sekitar Madrasah, juga rumput-rumput hasil membersihkan lingkungan madrasah. Sementara sampah anorganik yang bisa dijumpai di Madrasah berupa plastik kemasan makanan dan minuman, kotak makanan dan kemasan mie berbahan Styrofoam, kotak minuman susu, sedotan dan sendok plastik, juga pecahan kaca.
Keberadaan sampah di madrasah tentunya membutuhkan penanganan yang serius, karena bisa berdampak terhadap kualitas lingkungan. Penanggulangannya tidak cukup sebatas membersihkan tempat yang banyak sampahnya kemudian mengumpulkannya di suatu tempat kemudian membakarnya. Melainkan harus ada upaya lanjutan guna menangani keberadaan sampah ini.
Adapun upaya yang dapat dilakukan guna menanggulangi permasalahan sampah di Madrasah, yaitu:
- Sampah organik berupa sisa makanan dan dedaunan bisa dijadikan kompos yang berguna untuk pemupukan tanaman yang ada di sekolah.
- Sampah anorganik berupa kemasan makanan bisa dijadikan bahan untuk membuat ekobrik yang nantinya bisa disusun menjadi meja ataupun tempat duduk.
- Sampah anorganik berupa kemasan minuman bisa dijadikan kerajinan seperti bunga, tirai, alas makan (piring), keranjang buah, tas belanja, dan lain-lain.
- Sampah anorganik berupa kotak makanan dan kemasan mie berbahan Styrofoam bisa dijadikan bantal dengan cara membentuknya menjadi ukuran kecil kemudian membungkusnya dengan kain.
- Sampah anorganik berupa kotak minuman susu bisa dijadikan tempat pensil.
- Sampah anorganik berupa sedotan bisa dijadikan bunga, piggura/bingkai foto, atau hiasan dinding.
- Sampah anorganik berupa sendok plastik bisa disusun menjadi kap lampu, bingkai cermin, dan hiasan dinding.
- Sampah anorganik berupa pecahan kaca bisa ditanggulangi dengan cara menimbunnya menjadi bahan campuran coran.
Demikian beberapa upaya penanggulangan sampah di MA Nurul Amin yang bisa dicoba. Semoga bermanfaat.
By M Dicky L