Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i dalam kitabnya An-Ni’matul Kubraa ‘Alal ‘Aalam hal. 61-67, Beliau menyebutkan :
“Sesungguhnya pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan Rabi’ul Awwal), pada saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah semakin dekat, Allah swt semakin melimpahkan berbagai macam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah, dimulai pada malam tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Bulan Rabi’ul Awwal malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad saw;
Pada malam tanggal 1:
Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam tanggal 2:
Datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah swt.
Pada malam tanggal 3:
Datang seruan memanggil kepadanya, ”Wahai Aminah, sudah dekat saatnya engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt.”
Pada malam tanggal 4:
Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.
Pada malam tanggal 5:
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrahim AS Khalilullah.
Pada malam tanggal 6:
Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah saw memenuhi segala penjuru alam semesta.
Pada malam tanggal 7:
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.
Pada malam tanggal 8:
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil di mana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan ”Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah swt Pencipta alam semesta.”
Pada malam tanggal 9:
Allah swt semakin mengucurkan limpahan belas kasih sayangnya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikit pun rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam tanggal 10:
Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw.
Pada malam tanggal 11:
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad saw.
Maka, pada malam 12 Bulan Rabi’ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikit pun, saat itu Sayyid Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah, tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Beliau Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah, dan perlahanan-lahan muncul 4 (empat) wanita yang sangat anggun nan cantik jelita dan diliputi cahaya yang memancar berkemilauan serta semerbak harum wewangian memenuhi seluruh ruangan.
Tiba-tiba wanita pertama datang dan berkata kepada Sayyidah Aminah;
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta Baginda Nabi Muhammad saw. Kenalilah olehmu sesungguhnya aku ini adalah Hawwa’ (Ibunda seluruh umat manusia). Aku diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.
Kemudian Ibu Hawwa’ duduk di samping kanan Sayyidah Aminah.
Dan mendekat lagi wanita yang kedua kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya:
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Baginda Nabi Muhammad saw. Seorang Nabi Agung yang dianugerahi Allah swt kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Nabi Agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya para Nabi dan para kekasihnya Allah saw. Nabi Agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Dan ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah (istri Nabiyyullah Ibrahim as), aku diperintahkan oleh Allah swt untuk meneman
اللهم صل على سيدنا محمد…
By Sukar, S.Pd