اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Rabu 19 mei ( 7 Syawal ) dimana hari ke tujuh ini disebutkan hari ketupat, dalam kata lain yakni lebaran ketupat adalah sebuah singkatan dari ‘laku papat’, yang artinya perilaku empat. Lebaran memiliki makna usai, hal tersebut seolah menunjukan bahwa ketika memakan ketupat maka artinya waktu puasa sudah selesai yang artinya pintu maaf dan ampunan terbuka begitu lebar.
Hal ini identik dengan salah satu tradisi yang mengaitkan banyak kalangan tua maupun muda yang biasa dikenal dengan istilah Genduren dan dilanjut dengan sungkeman atau maaf maafan dengan sesama sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang..
Salah satu bentuk kasih sayang yang telah diajarkan oleh agama islam Kami keluarga besar MA Nurul amin memberikan kesempatan kepada siswa siswi untuk melakukan sungkeman kepada ustadz dan ustadzah sebagai penyambung silaturahmi dan memberikan peluang untuk lebih mengenal antar sesamanya..
Hal ini sangat memberikan dampak positif baik dari kepribadian siswa siswi itu sendiri dan juga terhadap masyarakat sekitar … Tak hanya itu saja nama Lembaga pun telah ikut mengiringi, bahwasanya dalam setiap tindakan sederhana apabila dilakukan dengan rasa ikhlas maka terbukalah pintu pintu maaf yang tiada tara….
“Jika kata diawali dengan bismillah
Maka harus diakhiri dengan hamdalah
Tibalah kita di hari yang fitrah
Harap dimaafkan segala salah”
Minal aidzin walfaidzin
Mohon maaf lahir dan batin

By. Siti Fatimah