/Organisasi atau Ikatan pelajar tidak bisa terpisahkan dari Lembaga, termasuk diantaranya Lembaga MA Nurul Amin.
Sebagai anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU), belajar adalah motto yang tidak boleh ditinggalkan. Termasuk juga berjuang dan berdakwah melalui organisasi IPNU-IPPNU. Sehingga para anggotanya mampu mewarnai ke-NU-an di lingkungan madrasah. IPNU-IPPNU adalah Tidak hanya menjadi wadah berjuang dan berdakwah akan tetapi juga bisa dijadikan wadah untuk menempa diri menjadi permata seperti di contohkan menjadi mas permata itu prosesnya panjang, dibakar, dipukul, dipanaskan, dan seterusnya seperti yang telah disampaikan oleh ustadz Su’udi, S.Pd.I selaku kepala MA Nurul Amin Rojopolo pada acara sambutan pembentukan Komisariat MA Nurul Amin Rojopolo. Beliau berharap komisariat MA Nurul Amin Rojopolo menjadi ikatan pelajar yang selalu berada di garda terdepan dalam semua kegiatan dan menjadi percontohan ditingkat Kecamatan Jatiroto.
Pendirian komisariat di sekolah/madrasah merupakan amanat Kongres tahun 2013 lalu. Bahwa IPNU-IPPNU ingin lebih mengenalkan NU di lingkungan sekolah/madrasah. Tidak hanya di jenjang aliyah, namun juga tsanawiyah. Baik sekolah/madrasah yang berada di lingkungan LP Ma’arif maupun berkultur NU. Untuk itu, lanjutnya, perlu dibentuk kader militan. Caranya dengan mengikuti pengkaderan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Karena di dalamnya diisi materi agar mengenal dunia IPNU-IPPNU. Mulai dari keorganisasian, keadministrasian hingga kepemimpinan pengurus komisariat IPNU-IPPNU . Dirinya memang sudah mengikuti pengkaderan lewat Makesta. Seperti yang disampaikan mbak Anisa selaku ketua IPPNU JATIROTO Masa hikmat 2021 – 2023 yang merupakan alumni MA Nurul Amin Rojopolo.

Bapak Nasiruddin selaku mewakili MWCNU Jatiroto dalam sambutannya berpesan agar para pengurus tetap tekun dalam belajar. “Meski menjadi pengurus, belajar tetap yang utama, tidak boleh ditinggalkan,” pintanya. Dirinya mempersilakan jika ada kegiatan IPNU-IPPNU yang akan digelar di madrasahnya. “Silakan, monggo, berkoordinasi dengan kepala aliyah, kami akan terbuka membantu,” ujarnya. Laki-laki yang akrab dipanggil pak Nasir mendorong agar kreativitas siswa terus digali lewat organisasi. Caranya dengan menggelar berbagai kegiatan yang positif dan kreatif. “Jayalah IPNU-IPPNU, jayalah MA Nurul Amin,” imbuhnya., kalau pengurus OSIS periode ini otomatis menjadi pengurus komisariat IPNU-IPPNU,” bebernya. Dirinya berharap dukungan dan doa dari semua pihak. Terutama dari rekan dan rekanita di madrasah ini dalam memajukan IPNU-IPPNU. Salah satu program andalannya adalah pengumpulan dana sosial. Ini menurutnya tidak sekadar mengumpulkan bantuan bagi korban bencana. “Tapi juga untuk mengasah kecerdasan spiritual dan sosial para anggota,” pungkasnya. Pendirian komisariat ini juga diharapkan membekali murid dalam bidang keorganisasian. Terlebih MA Nurul Amin Rojopolo adalah lembaga dibawah naungan Ma’arif NU
Cr : Su’udi, S.Pd.I